Ramzan Kadyrov Puas dengan Kyiv Dibombardir
MARIO4D – Ramzan Kadyrov Puas dengan Kyiv Dibombardir. Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, menyatakan bahwa dia benar-benar puas dengan pelaksanaan operasi khusus Rusia ke Ukraina. Dia tanpa ragu menegaskan invasi Rusia ke Ukraina baru di mulai.
BACA JUGA : Unik Pemain Sepak Bola, Gavi Tidak Bisa Mengikat Tali Sepatu
“Sekarang saya seratus persen puas dengan cara operasi militer khusus dilakukan. Kami memperingatkan Anda, Zelensky, bahwa Rusia bahkan belum dimulai,” kata Kadyrov di Telegram seperti dilansir TASS, Senin, 10 Oktober 2022.
“Berhentilah mengeluh seperti sampah. Lebih baik Anda melarikan diri, sebelum Anda tertabrak. Lari. Lari, Zelensky, lari tanpa melihat ke Barat,” ujar Ramzan Kadyrov menambahkan.
Ketegangan di perang Ukraina meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa waktu lalu mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk mendongkrak perang Ukraina. Warga Rusia banyak yang protes dan kabur dari tanah airnya karena menolak wajib militer.
Deklarasi pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Rusia pekan lalu memanaskan ketegangan dua negara yang sama-sama bekas Uni Soviet itu. Tak lama setelahnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan pengajuan jalur cepat keanggotaan blok militer Barat, NATO.
Ramzan Kadyrov gencar mengkritik kekalahan Rusia dalam perang Ukraina. Namun dia juga pendukung setia Putin dalam invasinya ke Ukraina.
Ramzan Kadyrov Puas dengan Kyiv Dibombardir
Belum lama ini, Kadyrov diberikan pangkat tertinggi di tentara Rusia. Pemimpin Chechnya berusia 46 tahun itu mengatakan kenaikan pangkat tersebut adalah kehormatan besar baginya.
Kadyrov, mantan panglima perang yang memerintah di Chechnya mengatakan Putin secara pribadi telah memberitahunya tentang keputusan tersebut. “Presiden Rusia memberi saya pangkat kolonel jenderal,” kata Kadyrov di Telegram. “Ini adalah promosi untukku.”
Pangkat kolonel jenderal adalah pangkat komando tertinggi ketiga dalam hierarki militer Rusia. Penunjukan Kadyrov untuk pangkat itu terjadi ketika tentara Ukraina mendorong mundur pasukan Moskow di daerah-daerah yang oleh Kremlin dinyatakan sebagai wilayah Rusia selamanya.