4 Perairan Paling Angker di Dunia

4 Perairan Paling Angker di Dunia

4 Perairan Paling Angker di Dunia

4 Perairan Paling Angker di Dunia

MARIO4D LOUNGE_,4 Perairan Paling Angker di Dunia – Rawa, danau, air terjun, sungai, dan sebagainya terkadang dianggap angker oleh beberapa orang yang masih percaya mistis. Meski demikian, tempat-tempat ini terkadang tetap ramai dikunjungi wisatawan, meski beredar mitos menyeramkan.

Bagi mereka yang menyebut lokasi semacam itu angker, tak jarang mereka menuliskan pengalaman horor mereka di media sosial, membagikannya ke warganet, hingga menuliskan jalan cerita yang rinci.

Mengutip Listverse, Jumat (8/11/2019), berikut 4 perairan yang dibilang angker dan menjadi paling berhantu di dunia. Percaya?

Pada tahun 1870, sekelompok lima laki-laki milisi Amerika dan pemandu mereka pergi menjelajahi ngarai Yellowstone. Penduduk asli Amerika di daerah itu mencuri semua kuda mereka dalam semalam.

Kelima milisi mulai mengejar para pelaku dan menyusul ketika suku itu menyeberangi sungai dekat Lower Falls. Namun, rakit yang dibangun suku tersebut tidak cukup kuat untuk melintasi arus air kuat.

Meski demikian, sebagian besar kuda sudah bisa diseberangkan. Laki-laki dan perempuan dari suku tersebut mendayung dengan gelisah, sementara rakit mulai perlahan-lahan tenggelam ketika menuju ke air terjun.

Mereka mulai melantunkan lagu kematian ketika mereka semakin dekat ke tepi jurang air terjun. Diduga, kelima penjelajah mengangkat topi mereka dengan hormat ketika rakit itu jatuh.

Legenda mengatakan, dua elang terlihat terbang di atas lokasi jatuhnya rakit pada saat yang sama.

Sementara itu, pada hari ini, beberapa pengunjung Yellowstone mengaku bahwa ketika mereka berdiri di dekat air terjun, mereka dapat mendengar suara-suara yang melantunkan lagu kematian.

Danau White Rock mulai beroperasi pada 1911, dengan menyediakan ruang bagi orang-orang untuk mendaki, bersepeda, piknik, memancing, dan mengadakan acara outdoor.

Lokasi itu menjadi taman kota Dallas pada 1929. Namun, mitos mengatakan, di sana ada hantu wanita gentayangan bernama Lady of the Lake yang kerap menampakkan diri di depan pengunjung.

BACA JUGA : PREDIKSI FINLANDIA LOTTERY 10 November 2019

Malloy kemudian memberinya jas hujan, tetapi begitu mereka pergi ke alamat yang berikan Lady, perempuan ini tiba-tiba sudah menghilang.

Sejak klaim itu, mulai banyak bermunculan cerita tentang Lady, tetapi dalam versi berbeda. Terkadang, Lady mengenakan baju tidur serba putih, di lain waktu gaun pengantin.

Para warganet ini pun memberikan beberapa alur berbeda tentang kronologi kematian Lady, seperti kecelakaan perahu, bunuh diri, atau dihabisi nyawanya oleh orang lain.

Apa yang tidak mereka bedakan adalah tempat di mana Lady muncul. Ia dilaporkan kerap berdiri di jalan dekat Danau White Rock pada malam hari, memberi isyarat kepada pengendara mobil yang lewat agar diberi tumpangan.

Selain itu, Lady lebih suka duduk di kursi belakang karena bajunya basah. Sepanjang perjalanan, dia tidak bicara sepatah kata. Hanya menangis dan menangis.

Saat tiba di tujuan akhir, di alamat yang diberikan Lady, dia akan menghilang atau melompat keluar dari mobil. Mereka yang menghubungi pemilik rumah sekarang akan mengetahui bahwa sosok Lady adalah empunya hunian tersebut sebelumnya yang tenggelam bertahun-tahun lalu

Sungai Saco di Maine mengalir sekitar 50 mil dari Lovewell Pond ke Saco Bay di Samudra Atlantik. Pada 1675, tiga orang kulit putih mengarungi sungai dengan perahu kayu biasa.

Mereka tiba-tiba melihat seorang wanita asli Amerika di sebuah sampan dengan bayi laki-lakinya yang menangis keras. Di satu sisi, kondisi ketiga lelaki ini sedang mabuk dan nekat melakukan tindakan kejam.

Mereka merebut orok itu dari gendongan ibunya dan melemparkannya ke sungai, sebab mereka meyakini mitos yang berbunyi bahwa bayi pribumi bisa berenang meski umurnya masih beberapa bulan.

Mengetahui aksi jahat tiga pria itu, sang ibu bayi pun menyelam demi menyelamatkan buah hatinya. Beruntun, bisa diselamatkan meski putranya meninggal seminggu kemudian.

Tanpa diketahui tiga kulit putih tersebut, ternyata ayah korban adalah kepala suku setempat. Ia pun lalu mengutuk daerah perairan di sepanjang Sungai Saco.

Selain itu, ia juga meminta “penunggu” sungai untuk mengklaim kehidupan siapa pun, lelaki tiga kulit putih yang berani ke Saco setiap tahun.

Selama 60 tahun terakhir, tidak kurang dari lima belas orang dilaporkan meregang nyawa di Devil’s Pool atau Kolam Setan yang berada di Australia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *