Korea Selatan Gandeng Rusia dan Cina Kerja Sama untuk Bujuk Korea Utara
Korea Selatan Gandeng Rusia dan Cina Kerja Sama untuk Bujuk Korea Utara
MARIO4D – Korea Selatan menyerukan kerja sama pada Cina dan Rusia untuk mencegah Korea Utara melakukan lagi uji coba rudal. Seoul dilaporkan mengadakan pendekatan ini beberapa jam sebelum sidang Dewan Keamanan PBB. Mengenai peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua Korea Utara.
BACA JUGA : Barat Bujuk Ukraina Berunding dengan Rusia
Utusan Nuklir Korea Selatan Kim Gunn membahas masalah ini dengan Duta Besar Cina. Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan di Seoul. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyebut, Kim meminta mereka agar ikut membantu menuntut pertanggung jawaban Korea Utara atas provokasinya.
“Kim meminta kerja sama aktif dari Cina dan Rusia, serta anggota tetap Dewan Keamanan (PBB). Agar mereka memainkan peran konstruktif untuk menahan Korea Utara dari provokasi lebih lanjut dan membuatnya kembali mau dialog,”. Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan seperti dikutip dari Reuters, Senin, 21 November 2022.
Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini. Washington telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa mereka dapat melakukan uji coba bom nuklir, yang pertama sejak 2017, kapan saja.
Terbaru, Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua pada Jumat, 18 November 2022, atau beberapa saat menjelang pembukaan KTT APEC yang digelar di Thailand. Amerika Serikat dan sekutunya yang tengah berada di Bangkok langsung menggelar rapat darurat untuk membahas peluncuran rudal tersebut. Mereka, juga PBB mengecam Pyongyang.
Dewan Keamanan PBB akan membahas masalah Korea Utara ini dalam pertemuan pada Senin, 21 November 2022, waktu setempat. Rapat itu atas permintaan Amerika Serikat, menyusul serangkaian peluncuran uji coba rudal terbaru tersebut.
Korea Selatan Gandeng Rusia dan Cina Kerja Sama untuk Bujuk Korea Utara
Sebelum meluncurkan rudal balistik yang dapat mencapai daratan Paman Sam, Pyongyang telah memperingatkan akan memberi respon militer yang lebih keras terhadap Washington. Sementara Amerika Serikat mengklaim telah meningkatkan kerja sama pertahanan di kawasan bersama Korea Selatan dan Jepang karena dipicu langkah agresif Korea Utara.
Kelompok Tujuh atau G7 pada Minggu, 20 November 2022, menyerukan agar Dewan Keaman PBB mengambil langkah signifikan dalam menanggapi peluncuran rudal balistik antarbenua terbaru yang diluncurkan Korea Utara.
“Tindakan (Korea Utara) menuntut tanggapan yang bersatu dan kuat dari komunitas internasional,” demikian bunyi pernyataan kelompok Menteri Luar Negeri G7, yang beranggotakan Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia.
Saat bertemu di Bali dengan timpalannya dari Cina, Presiden Xi Jinping, pada pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Beijing memiliki kewajiban untuk mencoba berbicara dengan Korea Utara agar tidak melanjutkan uji coba nuklir.