Elon Musk Buka Jajak Pendapat Trump Kembali ke Twitter
Elon Musk Buka Jajak Pendapat Trump Kembali ke Twitter
MARIO4D – Elon Musk Buka Jajak Pendapat Trump Kembali ke Twitter. Elon Musk membuat jajak pendapat mengenai kemungkinan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali ke Twitter. Hingga berita ini ditulis, sebanyak 60 persen pemilih meminta Trump untuk mengaktifkan lagi akunnya.
BACA JUGA : Myanmar Beri Pengampunan pada Ribuan Tahanan
“Vox Populi, Vox Dei,” cuit Musk, menggunakan frasa bahasa Latin, yang secara kasar berarti “suara rakyat adalah suara Tuhan.” Polling dibuka selama 24 jam.
Musk, pemilik baru Twitter, mengatakan pada Mei bahwa dia akan membatalkan larangan Twitter terhadap Trump. Akun elit mantan presiden AS ke-45 itu ditangguhkan setelah serangan pendukungnya pada tahun lalu di gedung parlemen, US Capitol.
Musk mengatakan pada sebelumnya bahwa keputusan untuk mengembalikan akun Trump belum dibuat. Namun, Twitter telah mengaktifkan kembali beberapa akun kontroversial. Yang telah dilarang atau ditangguhkan, termasuk situs satir Babylon Bee dan komedian Kathy Griffin.
Keputusan Musk untuk meminta panduan kepada pengguna Twitter tentang siapa yang harus berada di platform. Adalah bagian dari restrukturisasi besar-besaran perusahaan, termasuk PHK besar-besaran.
Dalam sebuah memo kepada karyawan tersisa yang dilihat oleh Reuters pada Jumat, 18 November 2022. Musk meminta mereka menulis kode perangkat lunak untuk melapor ke lantai 10 kantor pusat Twitter di San Francisco pada sore hari.
Eksodus menambah perubahan dan kekacauan yang menandai tiga pekan pertama Musk sebagai pemilik Twitter. Dia telah memecat manajemen puncak, termasuk CEO Parag Agarwal dan pejabat senior yang bertanggung jawab atas keamanan dan privasi, menarik pengawasan dari regulator.
Situs web teknologi Platformer melaporkan pada Jumat bahwa Robin Wheeler, eksekutif penjualan iklan teratas Twitter, juga telah dipecat. Seorang pejabat Gedung Putih mempertimbangkan agar Twitter harus memberi tahu orang Amerika bagaimana perusahaan itu melindungi data mereka.