8 Hewan Langka di Indonesia

MARIO4D 8 Hewan Bukan rahasia lagi jika dunia tengah mengalami krisis perburuan ilegal. Sekian banyak jumlah hewan langka di dunia terancam punah, beberapa malah telah menyandang status punah akibat perburuan liar serta berkurangnya habitat asli mereka. Sebagai negara yang memiliki keragaman satwa melimpah, Indonesia pun tak lepas dari krisis tersebut. Ancaman para pemburu satwa liar illegal kerap membayangi populasi hewan langka yang dilindungi secara hukum.

Bagi kamu pecinta satwa dan penasaran kira-kira apa saja hewan langka yang bisa kamu temukan di Indonesia, berikut delapan hewan langka di Indonesia yang wajib dilindungi dan bisa kamu dukung keberlangsungan hidupnya.

8 Hewan Orangutan Tapanuli

Tercatat pada tahun 2017 sebagai spesies berbeda dari orangutan Sumatera, jumlah hewan langka di Indonesia yang satu ini diketahui kurang dari 800 ekor. Satwa ini tinggal di hutan pegunungan sekitar 1.000 kilometer persegi di selatan Danau Toba di provinsi Sumatera Utara. Umur satwa eksotis ini jika hidup di habitat aslinya bisa mencapai 35 – 45 tahun dengan satu anak per sembilan bulan masa kandungan. Kira-kira hanya sekitar 8% dari habitat asli satwa liar tersebut yang diklasifikasikan sebagai hutan konservasi, sekitar 76%-nya berstatus kawasan perlindungan dan 14% tidak dilindungi. Perusakan habitat asli satwa ini bersumber dari pembukaan lahan kelapa sawit.

8 Hewan Komodo

Dikenal dengan sebutan Naga Komodo, hewan reptil prasejarah yang satu ini pun menjadi salah satu hewan langka di Indonesia yang patut dilindungi. Spesies binatang ini bisa ditemukan di pulau-pulau eksotis Indonesia seperti Pulau Komodo, Rinca, Padar, dan Flores. Satwa yang dianggap masih memiliki hubungan dengan dinosaurus ini bisa tumbuh mencapai panjang tiga meter. Bagi kamu yang ingin melihat secara langsung hewan langka ini di habitat aslinya, kamu bisa mengunjungi Pulau Komodo. Selagi berada di pulau tersebut, kamu juga bisa menikmati pemandangan indah yang ditawarkan alam Pulau Komodo. Hanya saja, selalu pastikan kamu mematuhi beberapa peraturan keselamatan agar tidak terjadi resiko yang tak diinginkan.

8 Hewan Rusa Bawean

Juga dikenal dengan sebutan babi rusa, Rusa Bawean merupakan hewan endemik di Pulau Bawean yang terletak di lepas pantai utara Jawa Timur. Telah dilindungi semenjak tahun 1979, ancaman terbesar satwa liar yang satu ini adalah gulma Amerika invasif yang disebut oleh masyarakat lokal sebagai kirinyuh. Merupakan hewan nokturnal, babi rusa bermukim di hutan yang terletak di dua bagian terpencil Pulau Bawean. Biasanya, hewan ini merumput di rerumputan, semak-semak atau pucuk semak. Sayangnya gulma invasif membuat menu makanan satwa ini jadi sedikit sehingga mendorong binatang ini sering memasuki lahan pertanian warga sekitar untuk makan jagung dan daun singkong. Tentunya hal tersebut sering menimbulkan konflik dengan petani. Selain itu, perkebunan jati juga telah mengurangi habitat asli hewan endemik yang satu ini.

8 Hewan Kerbau Anoa

Salah satu hewan langka di Indonesia bisa ditemukan di Pulau Sulawesi, yakni Anoa. Merupakan kerbau dengan ukuran yang sangat kecil, Anoa atau yang masyarakat sekitar sering sebut sebagai sapiutan, tinggal di dataran rendah dan dataran tinggi. Hewan ini termasuk endemik dan hanya bisa ditemukan di Pulau Sulawesi serta pulau Buton. Tergantung dari tempatnya tinggal, sebutan Anoa yang diberikan oleh masyarakat sekitar juga beragam. Sama seperti kerbau pada umumnya, Anoa juga biasa diburu dan dikonsumsi. Anoa dewasa dapat berlari dengan kecepatan sekitar 10 km/jam dan dilengkapi dengan sepasang tanduk yang tajam.

Badak Sumatera

Badak Sumatera adalah spesies badak terkecil di dunia. Badak ini menjadi salah satu hewan langka di Indonesia yang patut dilindungi. Jumlah spesies ini hanya tersisa sekitar 100 ekor. Satwa ini bisa hidup mencapai rentang 30-45 tahun lamanya. Satu Badak Sumatera betina biasanya dapat melahirkan satu bayi per empat hingga lima tahun dengan rentang masa kandungan mencapai 15-18 bulan. Dikenal berkat memiliki dua cula dan tubuh yang berambut, hewan ini dulunya hidup menyebar di kawasan Asia Timur, namun sekarang ini hanya bisa ditemukan di beberapa daerah sekitar Pulau Sumatera dan Kalimantan. Pembabatan hutan dan perburuan ilegal menjadi ancaman terbesar bagi populasi Badak Sumatera.

Macan Sumatera

Satu lagi hewan langka di Indonesia yang wajib dilindungi adalah Macan Sumatera. Merupakan satu spesies harimau Indonesia yang masih bertahan setelah kepunahan harimau jawa dan harimau bali, hanya sekitar 150 pasangan yang tersisa di habitat aslinya. Jumlah keseluruhan harimau spesies satu ini ada 400 ekor, namun dengan penyempitan habitat asli dan kenyataan bahwa kawasan hutan lindung yang tersisa di Sumatera sangat terbatas, hewan ini terancam punah. Harimau yang satu ini membutuhkan wilayah jelajah yang luas sehingga berkurangnya habitat menjadi ancaman besar spesies tersebut. Belum lagi masalah perburuan ilegal yang kerap terjadi serta penggundulan hutan oleh industri kelapa sawit.

Cenderawasih

Merupakan hewan endemik yang termasuk dalam keluarga Paradisaeidae atau paradise bird, Cendrawasih adalah salah satu hewan langka di Indonesia yang dilindungi. Burung langka satu ini hanya dapat ditemukan di Pulau Papua. Spesies jantan burung Cendrawasih terkenal memiliki bulu yang sangat indah dan halus dengan warna-warni cerah serta ekor panjang yang menggantung. Cenderawasih umumnya memiliki beberapa campuran warna seperti kuning, coklat, merah, orange, hingga warna biru dan ungu. Saking cantiknya burung yang satu ini, Cenderawasih kerap kali menjadi komoditas perdagangan sehingga ancaman terbesarnya adalah perburuan liar.

Merak

Hewan langka di Indonesia lainnya adalah Merak. Merupakan burung yang berasal dari keluarga Phasianidae, burung Merak dapat ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera. Walau kamu bisa menemukan burung yang satu ini di India atau Malaysia, jenis yang berasal di Indonesia sangatlah berbeda dengan kerabatnya di luar negeri. Merak Indonesia memiliki bulu yang berwarna-warni. Hewan ini termasuk hewan yang cukup tenang. Namun tak jarang hewan ini bisa berubah menjadi agresif. Jadi kalau kamu bertemu dengan burung yang satu ini, selalu awas dengan kondisi hewan tersebut. Siapa tahu dia sedang berada dalam mode agresif dan bisa menyerang sesuatu yang dianggapnya mengancam keberadaannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *